Minggu, 21 Agustus 2011

Sejarah Mikrobiologi I


Penemuan Mikroorganisme
Mahluk hidup yang tidak dapat dilihat diduga ada dan dianggap sebagai penyebab penyakit jauh sebelum mahluk hidup tersebut bisa diamati.
Antony van Leeuwenhoek (1632-1723)
mengkonstruksi mikroskop dan orang pertama yang mengamati dan mendeskripsikan mikroorganisme secara akurat.
Konflik tentang  Generasi Spontan
Usulan konsep generasi spontan meyakini bahwa organisme hidup dapat berkembang dari materi tidak hidup atau dekomposisi.
Francesco Redi (1626-1697)
membantah konsep generasi spontan dengan menunjukkan bahwa belatung pada daging busuk berasal dari telur lalat yang meletakkan telur pada daging tersebut, bukan dari daging itu sendiri
John Needham (1713-1781)
mendukung teori generasi spontan dengan menunjukkan bahwa kaldu yang dipanaskan dalam labu dan kemudian ditutup masih dapat memunculkan mikroorganisme.


Lazzaro Spallanzani (1729-1799)
menunjukkan bahwa labu yang ditutup dan kemudian dididihkan tidak ada mikroorganisme yang tumbuh, dan menyatakan bahwa udara yang masuk ke labu medium membawa benih, dan udara mungkin diperlukan untuk mendukung pertumbuhan organisme yang sudah ada di medium.
Louis Pasteur (1822-1895)
menjebak organisme yang terbawa udara dalam kapas, dia juga memanaskan leher labu angsa, mensteril meida, membiarkan labu terbuka; hasil percobaan menunjukkan tidak ada pertumbuhan organisme sebab partikel debu yang membawa organisme tidak mencapai medium; namun debu terjebak dalam leher labu; jika leher labu dipecah, debu akan mencapai medium dan organisme akan tumbuh; dengan cara ini, Pasteur telah mematahkan teori generasi spontan
John Tyndall (1820-1893)
menunjukkan bahwa debu membawa mikroba dan jika debu tidak ada, medium tetap steril, bahkan jika medium terdedah udara. Tydall juga memberikan bukti keberadaan bakteri yang resisten panas.
Mikroorganisme sebagai agen penyakit
Pengenalan hubungan antara mikroorganisme dan penyakit
Agostino Bassi (1773-1856)
menunjukkan bahwa penyakit ulat sutra disebabkan jamur
M. J. Berkeley (± 1845)
menunjukkan bahwa penyakit kentang (the Great Potato Blight) Irlandian disebabkan oleh jamur
Louis Pasteur (1822-1895)
menunjukkan bahwa penyakit (péine) ulat sutra disebabkan oleh parasit protozoa
Joseph Lister (1872-1912)
menunjukkan suatu sistem pembedahan yang dirancang untuk mencegah mikroorganisme menginfeksi luka bedah, sehingga pasiensi jauh lebih sedikit yang terinfeksi pascaoperasi;  Lister memberikan bukti tidak langsung bahwa mikroorganisme adalah agen penyebab penyakit manusia
Robert Koch (1843-1910)
yang menggunakan kritetia yang dikembangkan oleh gurunya, Jacob Henle (1809-1895), dapat menjelaskan hubungan antara Bacillus anthracis and anthrax; kriterianya dikenal sebagai postulat Koch dan masih digunakan untuk menjelaskan hubungan antara mikroorganisme tertentu dengan penyakit tertentu.
Postulat Koch:
- Mikroorganisme harus ada di setiap kasus penyakit tetapi tidak ada pada individu sehat.
- Mikroorganisme yang dicurigai (suspected) harus dapat diisolasi dan ditumbuhkan dalam kultur murni.
- Penyakit yang sama harus timbul jika mikroorganisme hasil isolasi diinokulasi tersebut pada individu sehat.
- Mikroorganisme yang sama harus ditemukan lagi dari individu yang sakit tersebut
Kerja Koch dikorfirmasi secara independen oleh Pasteur.
Perkembangan teknik untuk mempelajari patogen-patogen (mikroba)
Robert Koch dan kawan-kawan
mengembangkan teknik, reagen, dan materi lain untuk mengkultur patogen bakteri pada media padat pertumbuhan, dengan demikian mikrobiologis dapat mengisolasi mikroba untuk mendapatkan kultur murni (tunggal).
Charles Chamberland (1851-1908)
membuat filter (saringan) bakteri untuk menapis bakteri dan mikroba yang lebih besar dari spesimen; melalui teknik ini juga memungkinkan ditemukannya virus sebagai agen penyebab penyakit.
Kajian Imunologis
Edward Jenner (±1798)
menggunakan prosedur vaksinasi untuk melindungi individu dari penyakit cacar (smallpox)
Louis Pasteur (1822-1895)
mengembangkan vaksin lain untuk penyakit kolera ayam, antraks, dan rabies
Emil von Behring (1854-1917) dan Shibasaburo Kitasato (1852-1931)
menginduksi pembentuk antitoksin toksin diptera pada kelinci; antitoksin digunakan secara efektif untuk mengobati manusia dan memberikan bukti imunitas humoral
Elie Metchnikoff (1845-1916)
menunjukkan keberadaan sel fagositik dalam darah, yang menunjukkan imunitas dimediasi sel
Mikrobiologi Industri dan Ekologi Mikroba
Sergei Winogradsky (1856-1953)
yang bekerja dengan bakteri tanah menemukan bahwa bakteri tanah dapat oksidasi besi, belerang, dan amonia untuk mendapatkan energi; Winogradsky juga mengkaji fiksasi nitrogen anaerobik dan dekomposisi selulosa
Martinus Beijerinck (1851-1931)
mengisolasi bakteri pengikat nitrogen aerobik, suatu bakteri bintil akar yang mampu menambat nitrogen, and bakteri pereduksi sulfat
Beijerinck and Winogradsky
memperkenalkan pertama kali penggunaan kultur yang diperkaya dan media selektif

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Host